Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Koneksi Antar Materi Modul 1.1-Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

 

Oleh : I Putu Sudarsana, S.Pd

(Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Karangasem-Bali)

 


Sebagai seorang guru sebenarnya saya sudah menyadari bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki karakteristik yang berbeda. Mereka terlahir sudah membawa keunikannya masing-masing, serta tumbuh dan berkembang di lingkungan yang berbeda-beda pula. Namun dalam pembelajaran, yang saya lakukan adalah berupaya untuk menyeragamkan mereka. Saya memberikan perlakuan yang sama dan menuntut hal yang sama pada setiap murid yang saya ajar. Tuntutan yang tidak bisa dipenuhi oleh murid biasanya membuat saya jengkel dan memberi label pada mereka sebagai anak yang malas, bandel, nakal, dan sejenisnya.

Sebagai seorang guru saya sering mendominasi proses pembelajaran. Saya menganggap bahwa jika murid diberikan ceramah, maka mereka akan memahaminya. Saya juga memiliki anggapan bahwa jika murid duduk dengan tenang, penuh disiplin mendengarkan ceramah guru, kemudian diakhiri dengan mendapat skor ulangan yang tinggi adalah sebuah keberhasilan. Sama sekali tidak terpikirkan bahwa dalam proses membangun pengetahuan, ada nilai yang mesti ditanamkan, ada karakter yang perlu diperkuat. Asalkan skor ulangan yang diperoleh tinggi, saya sudah merasa puas.

Setelah mempelajari filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya menjadi sadar bahwa tugas guru bukanlah menuntut melainkan menuntun. Menuntun murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, guna mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Belajar hendaknya membebaskan bukan paksaan untuk memenuhi tuntutan. Saya juga menjadi sadar bahwa jika murid belajar, maka dialah yang bertanggung jawab untuk membangun pengetahuan pada dirinya. Guru hanyalah sebagai fasilitator, memfasilitasi murid agar dapat belajar sesuai karakteristiknya masing-masing. Guru hendaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada murid dalam berkolaborasi membangun pembelajaran yang bermakna. Nilai dan karakter perlu ditanamkan di luar kelas melalui pembiasaan maupun di dalam kelas secara terintegrasi dengan pembelajaan.

Guru hendaknya selalu berpegang pada semboyan yang dibumikan oleh Ki Hajar Dewantara. Ing ngarso sung tulodo yang bermakna di depan memberikan teladan, contoh, yang bisa ditiru oleh para murid. Ing madya mangun karso yang artinya berada di tengah-tengah murid untuk membakar semangat dan memotivasinya. Tu Wuri Handayani dimana guru hendaknya memberikan dorongan dari belakang dan mengarahkan agar murid tidak menyimpang dari jalur-jalur pendidikan yang sudah ditentukan. Di samping itu pendidikan budi pekerti juga penting untuk ditanamkan bersama, bukan sekedar tanggung jawab guru pendidikan agama dan budi pekerti saja.

Menyadari kondisi seperti yang dipaparkan di atas dan hasil refleksi terhadap pemikiran Ki Hajar Dewantara, adapun hal-hal yang sudah mulai saya lakukan dalam pembelajaran, yaitu:

1) Mengupayakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning) dan menghindari pembelajaran full ceramah.

2) Mulai belajar untuk menempatkan diri sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, memfasilitasi murid agar mereka sendiri yang berhasil mengkonstruksi pengetahuannya.

3)  Berupaya membumikan merdeka belajar, menumbuhkan kesadaran pada murid bahwa belajar bisa darimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Mereka bisa menggali informasi/pengetahuan dari berbagai bentuk sumber belajar, baik video, foto, teks, maupun lingkungan alam sekitar.

4) Menyisipkan pendidikan budi pekerti dalam pembelajaran melalui Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani, serta Tri Hita Karana sebagai kearifan budaya lokal yang sangat sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara

5) Merancang langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dapat mewujudkan profil pelajar pancasila, yaitu (1) Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, (2) Kreatif, (3) Gotong Royong, (4) Berkebhinekaan Global, (5) Bernalar Kritis, dan (6) Mandiri.

6) Mewujudkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan metode pembelajaran yang variatif.


Posting Komentar untuk "Koneksi Antar Materi Modul 1.1-Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara"