Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Koneksi Antar Materi Modul 1.2– Nilai dan Peran Guru Penggerak

Oleh I Putu Sudarsana, S.Pd

Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Karangasem-Bali



Nilai dan Peran Guru Penggerak

Guru adalah salah satu komponen penting dalam menghadirkan pelayanan pendidikan yang berkualitas. Dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas, guru hendaknya tidak hanya berperan sebagai pengajar, namun juga sebagai pendidik yang turut membentuk karakter murid. Guru dengan karakter yang baik melestarikan nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat melalui murid-murid mereka.

 Dalam melaksanakan tugasnya, guru sudah selayaknya memegang prinsip tergerak, bergerak, dan menggerakan. Seorang guru harus memulai segala sesuatu dari diri sendiri sebelum membangun kerja sama dengan pihak lain di luar dirinya. Sebagai pemeran utama di sebuah lembaga pendidikan, seorang guru harus terus menjadi penggerak di komunitasnya. Untuk menjadi guru penggerak, seorang guru harus memahami betul apa saja nilai-nilai dan perannya sebagai penggerak dalam dunia pendidikan. Nilai dari seorang guru penggerak adalah mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid.

Nilai Mandiri, Guru Penggerak diharapkan mampu mendorong dirinya sendiri untuk melakukan perubahan, untuk memulai sesuatu, untuk mengerjakan sesuatu terkait dengan perubahan apa yang diinginkan untuk terjadi. Seorang guru harus sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga ia tidak harus menunggu perintah atau bergantung pada orang lain. Melakukan pengembangan diri adalah contoh nilai mandiri. Seorang guru tidak harus menunggu perintah kepala sekolah ketika hendak mengikuti Diklat, workshop, atau seminar, bisa dimulai dari inisiatif guru itu sendiri.

Nilai Reflektif, seorang Guru Penggerak mampu senantiasa merefleksikan dan memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada diri sendiri serta pihak lain. Dengan mengamalkan nilai reflektif, Guru Penggerak diajak untuk mengevaluasi kembali pengalaman-pengalaman tersebut, hingga bisa menjadi pembelajaran dan panduan untuk menjalankan perannya di masa mendatang. Dengan melakukan refleksi, guru membuat evaluasi terhadap diri sendiri untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan kekuatan atau kelebihan yang ada dalam diri sendiri. Dari merefleksikan diri, seorang guru juga harus mampu mengenal kekurangan diri dan berjuang untuk memperbaikinya ke arah yang lebih baik. Contoh penerapan nilai reflektif misalnya adalah ketika di akhir semester guru memberikan kuesioner kepada murid tentang kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya ketika mengajar.

Nilai Kolaboratif, seorang Guru Penggerak mampu senantiasa membangun hubungan kerja yang positif terhadap seluruh pihak pemangku kepentingan yang berada di lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kolaborasi ini adalah bentuk kerja sama yang baik yang harus dibangun oleh guru dengan kepala sekolah, para rekan sejawat, komite sekolah, orang tua murid, bahkan dengan para murid sendiri. Contoh penerapan nilai kolaboratif misalnya guru meminta bantuan kepada TNI untuk melatih siswa dalam baris-berbaris, saat akan mengikuti lomba gerak jalan dalam rangka menyambut HUT RI.

Nilai Inovatif, seorang Guru Penggerak mampu senantiasa memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna terkait situasi tertentu ataupun permasalahan tertentu. Seorang guru dituntut harus inovatif sesuai tuntutan atau kodrat jaman. Guru harus jeli melihat potensi dirinya sendiri dan peluang untuk mendukung ide-ide baru dalam mengembangkan prinsip merdeka belajar pada murid, agar tidak ketinggalan zaman.

Nilai Berpihak pada Murid, seorang Guru Penggerak selalu bergerak dengan mengutamakan kepentingan perkembangan murid sebagai acuan utama. Sebagai Guru Penggerak yang memiliki nilai ini, kita selalu harus mulai berpikir dari pertanyaan “apa yang murid butuhkan?”, “apa yang bisa saya lakukan untuk membuat proses belajar ini lebih baik?” dan lain-lain.

Selain nilai, guru penggerak juga harus menyadari apa saja perannya dalam dunia pendidikan. Bahwa ia harus menjadi pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid, harus mampu menggerakan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid. Semua peran dan nilai ini sangat terkait erat dan tak terpisahkan. Jika semua nilai dan peran guru penggerak ini dipahami dan diimplementasikan dengan baik oleh semua guru, maka kita kaya akan guru yang kompeten dan terampil untuk mengubah wajah pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik.

 

Keterkaitan antara Nilai dan Peran Guru Penggerak dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara

Semua nilai dan peran guru penggerak ini sangat berkaitan erat dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Dalam filosofinya, Ki Hajar Dewantara sangat menekankan pada kemerdekaan belajar murid sesuai kodrat alam dan kodrat zaman.

Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Ki Hadjar Dewantara juga mengemukakan bahwa dalam proses menuntun, anak perlu diberikan kebebasan dalam belajar serta berpikir, dituntun oleh para pendidik agar anak tidak kehilangan arah serta membahayakan dirinya. Semangat agar anak bisa bebas belajar, berpikir, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan berdasarkan kesusilaan manusia ini yang akhirnya menjadi tema besar kebijakan pendidikan Indonesia saat ini, Merdeka Belajar.

 Sekolah harus menjadi taman yang memerdekakan murid secara lahir dan batin. Beliau juga mengingatkan kita kembali bahwa guru hanya berperan sebagai pamong yang harus menuntun murid, bukan mengubah kodrat murid sebagai manusia. Guru harus terlihat oleh mata murid sebagai orang tuanya di sekolah, bukan sebagai orang yang harus dijauhi dan ditakuti. Maka kembali lagi, untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila yang mencakup enam aspek penting secara holistic, seorang guru dituntut untuk dapat memiliki dan menerapkan nilai-nilai dan peran guru penggerak. Semuanya saling terkait erat dan tak dapat dipisahkan.

Sebagai seorang guru, ke depannya kita harus terus menghidupi prinsip tergerak, bergerak, dan menggerakkan. Dalam proses berkarya di bidang kemanusiaan ini, kita harus selalu melakukan refleksi diri, mengubah paradigma dan terus belajar sepanjang hayat mengembangkan diri secara konsisten untuk mencapai nilai-nilai guru penggerak agar misi menjadi bagian dari agen perubahan dan transformasi pendidikan Indonesia yang kita mulai dari sekolah dan daerah kita, dapat terwujud secara maksimal. Yang kita harapkan dapat membantu dalam pencapaian gambaran diri kita sebagai guru yang kompeten dan unggul di masa mendatang adalah perubahan pola pikir (mindset) dan niat kita sendiri untuk menjadi bagian dari tranformasi pendidikan di Indonesia ke depan. Selain itu, semua pihak terkait di komunitas sekolah mulai dari kepala sekolah, para rekan sejawat, orang tua murid dan para murid itu sendiri adalah mereka yang akan membantu kita dalam bentuk kolaborasi yang solid dalam mewujudkan tujuan bersama yaitu MERDEKA BELAJAR. Belajar bersama, bekerja bersama, dan merdeka bersama di bumi Indonesia Raya kita.

 

Strategi Mewujudkan Nilai dan Peran Guru Penggerak

Untuk mewujudkan nilai dan peran guru penggerak, diperlukan strategi. Adapun strategi yang bisa dilakukan di antaranya sebagai berikut.            

  1.  Pengembangan diri, sebagai seorang guru harus terus mengisi diri karena ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang, tentunya agar mampu menuntun murid sesuai kodrat zaman.
  2. Refleksi berkelanjutan, sebagai seorang guru harus merefleksi dirinya secara terus menerus agar mendapatkan umpan balik sehingga bisa memperbaiki kekurangan dan memanfaatkan kelebihan.
  3. Komunikasi aktif multiarah, sebagai seorang guru harus menjalin komunikasi yang baik dengan berbagai pihak, sehingga bisa melihat suatu fenomena dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
  4. Membangun ruang kolaborasi, sebagai seorang guru harus mampu berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.

Pihak yang Berperan Membantu untuk Terwujudnya Nilai dan Peran Sebagai Seorang Guru PenggeraK

Selain strategi yang akan dilakukan, juga sangat dibutuhkan pihak-pihak terkait yang akan berpengaruh besar terhadap terwujudnya nilai dan peran sebagai seorang guru penggerak, diantarnya sebagai berikut.

  1. Kepala sekolah, yang memiliki peran paling  tinggi untuk menggerakkan komunitas yang ada di sekolah, karena dengan dukungannya dalam merespon setiap gagasan gagasan yang baik demi kemajuan sekolah, maka program guru penggerak akan terlaksana dengan baik pula.
  2. Teman sejawat / Rekan guru,  melalui kolaborasi dalam membantu mewujudkan program – program yang telah direncanakan sangat diperlukan, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.
  3. Orang tua murid dan masyarakat, dukungannya sangat diperlukan terutama dalam memberikan kritik dan saran guna meningkatkan kulitas layanan pendidikan di sekolah.
  4.  Murid, karena pada hakikatnya muridlah yang belajar untuk menuju profil pelajar pancasila, guru hanyalah penuntun, fasilitator dalam pembelajaran.

  

Posting Komentar untuk "Koneksi Antar Materi Modul 1.2– Nilai dan Peran Guru Penggerak"