Pemanfaatan Fitur Laboratorium Maya Melalui Model Pembelajaran SOLE yang Berlandaskan Tri Hita Karana

Oleh I Putu Sudarsana

Pandemi Covid-19 memaksa pembelajaran jarak jauh diberlakukan. Hal ini dilakukan agar sekolah tidak menjadi tempat penularan dari Covid-19. Banyak kendala dan tantangan tentunya yang dihadapi oleh guru maupun siswa dalam pembelajaran jarak jauh (online). Kondisi yang berangsur-angsur membaik, membuat pemerintah mulai mengijinkan sekolah untuk mengadakan pertemuan tatap muka terbatas (PTMT). Namun kondisi yang terbatas, terutama dari segi waktu, menuntut guru harus menentukan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai. Apalagi dalam mata pelajaran fisika terdapat materi-materi pada kompetensi dasar keterampilan yang menuntut pembelajaran praktikum.

Di kelas XI pada semester 1, terdapat materi tentang elastisitas bahan, yang menuntut siswa untuk dapat melakukan percobaan. Terbatasnya waktu dalam PTMT membuat percobaan di laboratorium riil menjadi terkendala. Salah satu cara yang ditempuh untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan percobaan di laboratorium virtual atau laboratorium maya.

Dalam mendukung pembelajaran di sekolah, termasuk pembelajaran kompetensi keterampilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyediakan portal Rumah Belajar. Salah satu fitur utama pada portal tersebut adalah Laboratorium Maya. Fitur ini merupakan salah satu alternatif pembelajaran praktikum yang dapat digunakan oleh guru dan peserta didik yang terkendala alat dan bahan. Ketika ada wabah yang menuntut guru dan peserta didik melaksanakan belajar dari rumah, fitur ini pun menjadi salah satu pilihan yang bisa digunakan.

Dalam pemanfaatan fitur Laboratorium Maya ini menggunakan model pembelajaran SOLE (Self Organized Learning Environment) dengan tidak melupakan sentuhan kearifan lokal, yaitu Tri Hita Karana. Adapun pemanfaatan fitur Laboratorium Maya melalui model pembelajaran SOLE yang berlandaskan Tri Hita Karana bisa ditonton pada video berikut.