Demonstrasi Kontekstual Modul 3.3: Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
Latar Belakang
Dalam kehidupan, pendidikan
merupakan sesuatu yang dibutuhkan karena ada banyak manfaatnya yang diberikan
oleh pendidikan. Hal ini sesuai dengan fungsi pendidikan nasional yang diatur
oleh UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas), yang berbunyi: “Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan taat kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.” Peran pendidikan
nasional untuk meningkatkan potensi dan kompetensi, membangun karakter bangsa
yang memiliki martabat dan adab, yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.”
Oleh sebab itu, pendidikan tidak hanya berkaitan dengan kapasitas belajar,
tetapi juga pembentukan karakter peserta didik. Keberhasilan seseorang tidak
hanya bergantung pada wawasan dan kompetensi teknis (hard skill), namun
juga pada keterampilan managemen diri sendiri serta orang lain (soft skill).
Hal ini menunjukkan peningkatan kualitas pendidikan karakter siswa sangatlah
penting.
Pada dasarnya, pendidikan karakter
adalah usaha yang dilaksanakan dalam proses internalisasi siswa, menunjukkan
dan mengembangkan nilai-nilai yang baik. Melalui upaya internalisasi
nilai-nilai kebajikan yang ada pada diri siswa diharapkan dapat tercipta
kebiasaan berperilaku yang baik bagi siswa tersebut. Yang mendasari
pengembangan nilai-nilai karakter dalam program Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK) adalah filosofi pendidikan karakter oleh Ki Hajar Dewantara. Filosofi
tersebut yakni olah hati (etika), olah pikir (literasi), olah karsa (estetika),
dan olah raga (kinestetik).
Olah hati adalah menjadi orang
beriman dan bertakwa serta mengamalkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh
olah hati adalah kejujuran, saling menyayangi dan cinta tanah air. Olah pikir
adalah kemampuan mengasah otak sehingga seseorang menjadi pintar dan menguasai
ilmu pengetahuan dengan baik. Olah rasa atau olah karsa adalah kemampuan
teposeliro dan sambung roso (berempati) pada sesama manusia, pada makhluk tuhan
lainnya, dan lingkungan sekitar. Contoh olah rasa diantaranya menjaga
kebersihan lingkungan, tertib antri, mematuhi peraturan lalu lintas, gotong
royong, dan menyapa orang lain. Yang terakhir adalah olah raga yaitu kemampuan
untuk menjaga kesehatan badan sehingga membuat jiwa dan pikiran juga sehat.
Dari keempat filosofi tadi,
diharapkan nilai-nilai karakter peserta didik akan muncul dimulai dari
religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai
prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli
lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab, dan lain sebagainya. Selanjutnya
nilai karakter yang diinginkan untuk muncul dari keempat filosofis tadi pada
saatnya bisa mengkristalisasi menjadi lima nilai utama karakter yaitu religius,
nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.
Hal ini sejalan dengan Profil
Pelajar Pancasila yang menjadi Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia
sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong,
mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Sebagai usaha mewujudkan profil pelajar
pancasila diperlukan pembentukan dan penguatan pendidikan karakter bagi
pelajar. Mengembangkan nilai-nilai kepribadian pada siswa membutuhkan
strategi pembelajaran dan keterampilan khusus. Maka dari itu sekolah harus
mengetahui nilai karakter yang akan dikembangkan pada siswa. Pengimplementasian
nilai karakter bisa dicapai dengan program/kegiatan intrakurikuler, kokurikuler,
maupun ekstrakurikuler.
Kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler sudah sering didengar dan dibahas. Namun, tampaknya kegiatan
kokurikuler masih belum banyak dimaksimalkan untuk penguatan pembelajaran. Kokurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk
penguatan, pendalaman, atau pengayaan kegiatan intrakurikuler. Kokurikuler
dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa (termasuk waktu libur) serta dapat
dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah untuk menunjang pelaksanaan
intrakurikuler. Kokurikuler harus menunjang langsung
intrakurikuler dan kepentingan belajar peserta didik dengan penekanan pada
konteks yang lebih nyata.
Berdasarkan hal tersebut di atas,
digagas suatu program kokurikuler yang diintegrasikan dalam pembelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan. Salah satu karakter yang ingin dikuatkan adalah
karakter peduli lingkungan. Hal ini terkait dengan topik yang terdapat dalam
pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, yaitu budidaya tanaman hias. Oleh
karena itu, program ini dinamakan “Gerakan Hijau Indah Berseri”. “Gerakan”
mengandung makna adanya aksi nyata yang dilakukan oleh murid. “Hijau” mengandung
makna kondisi sejuk, segar, dan asri yang identik dengan warna rindangnya
daun-daun tanaman. “Indah” terkait dengan tujuan budidaya tanaman hias yang
identik dengan nuansa estetika. “Berseri” ini adalah maksud/tujuan/fungsi dari tanaman
hias yang akan membuat yang memandang senang, santai, dan berseri-seri.
Adapun beberapa tujuan yang menjadi
target dari program ini adalah sebagai berikut.
1) Menumbuhkembangkan karakter peduli
lingkungan dan karakter baik lainnya, mengembangkan keterampilan sosial dan
kemampuan kepemimpinan murid.
2) Mendorong tumbuhnya kesadaran dengan
kelestarian lingkungan serta kepekaan dalam menyikapi isu-isu global yang
berkembang, seperti pemanasan global
Adapun aset dan kekuatan yang
dimiliki sekolah baik internal maupun eksternal yang dimanfaatkan untuk
mendukung program ini adalah sebagai berikut.
- Modal manusia, meliputi kepala sekolah, guru mata
pelajaran prakarya, dan murid sebagai pelaksana program, serta orang tua
murid sebagai penyedia bantuan di rumah masing-masing murid.
- Modal sosial, meliputi rasa
gotong royong yang tinggi di antara murid yang bisa mensukseskan program,
dimana murid bisa saling membantu dan memberi semangat untuk partisipasi
yang tinggi
- Modal fisik, meliputi bangunan
dan sarana prasarana yang mendukung
- Modal lingkungan atau alam,
meliputi terletak di lingkungan pedesaan dengan ketersediaan tanaman yang
melimpah untuk dijadikan bibit
- Modal finansial meliputi dana
secara swadaya dari murid jika dipandang perlu oleh murid bersangkutan
dalam pelaksanaan program ini, namun umumnya program ini tidak memerlukan
biaya dalam pelaksanaannya
- Modal politik meliputi adanya kebijakan
dari sekolah dan pemerintah tentang pelesterian lingkungan dan alam
sekitar
- Modal agama dan budaya meliputi
adanya konsep Tri Hita Karana warisan leluhur yang mengajarkan untuk
senantiasa menjaga hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia, dan
alam lingkungan sekitar.
Rencana Perubahan BAGJA
Dasar filosofi Ki Hajar Dewantara
tentang maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan
bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota masyarakat. Sehingga
mengacu dari poin-poin dalam komponen profil pelajar Pancasila yang dapat dikembangkan
melalui program ini adalah sebagai berikut.
- Beriman bertaqwa dan berakhlak
mulia. Menumbuhkembangkan kepemimpinan pada murid yang mendorong murid
mengembangkan berbagai sikap positif yang peduli dengan lingkungan
termasuk kategori akhlak mulia.
- Gotong-royong,
menumbuhkembangkan kepemimpinan pada murid untuk terlibat dan berinteraksi
dengan orang lain, bekerjasama, dan berkontribusi dalam masyarakat yang
luas.
- Kreatif, menumbuhkan
kreativitas dalam melakukan kegiatan penanaman tanaman di lingkungan
sekitar rumahnya sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Karakteristik Lingkungan yang Mendukung Tumbuh Kembangnya Kepemimpinan
Murid.
Karakteristik lingkungan yang mendukung tumbuh kembangnya kepemimpinan murid yang ditonjolkan dalam program ini, yaitu Lingkungan yang menyediakan kesempatan untuk murid menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, hingga berkemampuan dan berkeinginan untuk memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya.
Prakarsa Perubahan
Program Gerakan Hijau Indah Berseri merupakan
program yang diupayakan untuk menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. Program
ini diharapkan mampu mendukung terwujudnya Profil Pelajar Pancasila, dimana
lebih spesifiknya akan menguatkan karakter peduli lingkungan pada murid, baik
di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat dan alam sekitarnya. Berikut akan
dipaparkan tahapan-tahapan BAGJA terkait prakarsa perubahan yang dirancang.
1. Tahapan B-uat pertanyaan utama
(Define)
Pada tahapan ini yang dilakukan
adalah membuat pertanyaan utama yang akan menentukan arah investigasi
kekuatan/potensi/ peluang, dan menggalang atau membangun koalisi tim perubahan.
a. Pertanyaan
· Bagaimana menumbuhkan kepemimpinan
murid dalam penguatan karakter peduli lingkungan pada program kokurikuler di sekolah
· Bagaimana membangun program
kokurikuler penguatan karakter peduli lingkungan sehingga murid menggunakan
pola pikir positif, merasakan emosi yang positif, serta berkemampuan dan
berkeinginan untuk memberikan pengaruh positif kepada kehidupan orang lain dan sekelilingnya
· Bagaimana program kokurikuler
penguatan karakter peduli lingkungan yang bisa diintegrasikan pada mata
pelajaran prakarya dan kewirausahaan?
b. Tindakan yang diperlukan untuk
mendapat jawaban
· Diskusi bersama kepala sekolah/rekan
kerja apakah sudah ada program penguatan karakter peduli lingkungan di sekolah
selama ini dan jika ada bagaimana tingkat keberhasilannya
· Dialog dengan rekan kerja (guru
pengampu mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan) untuk membangun program
kokurikuler penguatan karakter peduli lingkungan terintegrasi mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan yang menarik.
c. Rencana untuk melibatkan
suara/pilihan/kepemilikan murid
· Guru-guru mata pelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan melakukan sesi dialog dengan ditiap-tiap kelas yang diampunya
untuk menguatkan ide di tahap awal ini
· Guru menggali berbagai ide/gagasan
dari murid terkait gerakan peduli lingkungan yang akan dilakukan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan refleksi.
d. Aset/kekuatan/sumber daya yang dapat
diberdayakan tahap ini
Modal
manusia, yang meliputi kepala sekolah, guru, dan murid
e. Waktu yang diperlukan
Waktu
yang diperlukan dua minggu
f. Penanggung jawab tahap ini
Calon
Guru Penggerak sendiri
2. Tahapan A-Ambil pelajaran (Discover)
Pada tahapan ini yang dilakukan adalah menyusun pertanyaan
lanjutan untuk menemukenali kekuatan/potensi/peluang lewat investigasi, serta menentukan
bagaimana cara kita menggali fakta, memperoleh data, diskusi kelompok
kecil/besar, survei individu, multi unsur.
a. Pertanyaan
· Aktivitas apa saya yang menarik dan
diminati murid selama ini, yang mampu menumbuhkan karakter peduli lingkungan
pada dirinya?
· Apa yang menjadi fokus/perhatian
murid ketika berinteraksi di dalam linkungannya? Apakah temannya, kondisi
lingkungan, atau lainnya?
· Mana kegiatan sekolah yang telah
menguatkan karakter peduli lingkungan pada murid?
· Adakah topik/kompetensi dasar yang
mendukung perancangan program kokurikuler penguatan karakter peduli lingkungan
pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan?
· Adakah kebijakan sekolah atau
pemerintah yang mendukung penguatan karakter murid selama ini?
b. Tindakan yang diperlukan untuk
mendapat jawaban
· Melakukan survei untuk mengetahui
ide/gagasan yang dimiliki murid terkait karakter peduli lingkungan yang
dimilikinya.
· Menganalisis topik-topik pada mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang relevan untuk dikuatkan dengan
program kokurikuler peduli lingkungan
· Menganalisis kebijakan sekolah atau
pemerintah yang mendukung penguatan karakter peduli lingkungan pada murid
selama ini
c. Rencana untuk melibatkan
suara/pilihan/kepemilikan murid
· Menyebarkan kuesioner kepada murid
untuk mengetahui gagasannya tentang lingkungan yang diminatinya, kegiatan apa
yang bisa dilakukan untuk turut melestarikan lingkungan
· Mendiskusikan topik-topik pada mata
pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang bisa dikuatkan dengan program
kokurikuler penguatan karakter peduli lingkungan bersama murid
d. Aset/kekuatan/sumber daya yang dapat
diberdayakan tahap ini
· Modal manusia, meliputi guru dan
murid
· Modal fisik, yaitu dokumen-dokumen
mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
· Modal politik, yaitu kebijakan
pemerintah dan sekolah
e. Waktu yang diperlukan
Waktu
yang diperlukan dua minggu
f. Penanggung jawab tahap ini
Calon Guru Penggerak dan guru-guru mata pelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan
3. Tahapan G-ali Mimpi (Dream)
Pada tahapan ini yang
dilakukan adalah menyusun deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud, serta
mengalokasikan kesempatan untuk berproses bersama, multi unsur (kapan, di mana,
siapa saja).
a. Pertanyaan
· Seperti apa bentuk kegiatan kokurikuler
dalam pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang menyenangkan sekaligus menguatkan
karakter peduli lingkungan pada murid?
· Dampak positif yang akan didapatkan
jika program ini terwujud dan berjalan baik?
b. Tindakan yang diperlukan untuk
mendapat jawaban
· Menyediakan ruang dialog untuk murid
membahas tujuan dan bagaimana mencapai tujuan tersebut dalam program ini
· Menyediakan ruang dialog untuk guru-guru
Prakarya dan Kewirausahaan untuk membahas jawaban-jawaban murid
c. Rencana untuk melibatkan
suara/pilihan/kepemilikan murid
· Mendapatkan aspirasi (harapan/mimpi)
umum dari lebih banyak murid tentang program yang dapat meningkatkan karakter
peduli lingkungan.
· Menyediakan kesempatan untuk murid
menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif, hingga
berkemampuan dan berkeinginan untuk memberikan pengaruh positif kepada
kehidupan orang lain dan sekelilingnya berupa kepedulian terhadap lingkungan
d. Aset/kekuatan/sumber daya yang dapat
diberdayakan tahap ini
·
Modal manusia, meliputi guru dan murid
· Modal fisik, yaitu dokumen-dokumen
mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
· Modal politik, yaitu kebijakan
pemerintah dan sekolah
e. Waktu yang diperlukan
Waktu
yang diperlukan dua minggu
f. Penanggung jawab tahap ini
Calon
Guru Penggerak dan guru-guru mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
4. Tahapan J-abarkan rencana (Design)
Pada tahapan ini yang
dilakukan adalah mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan untuk
menjalankan langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera,dan langkah
berani/terobosan yang akan memudahkan keseluruhan pencapaian, serta menyusun
definisi kesuksesan pencapaian (tujuan, capaian, luaran).
a. Pertanyaan
· Apakah nama program penguatan
karakter peduli lingkungan yang bisa diberikan?
· Kebijakan sekolah atau kebijakan
pemerintah seperti apa yang sudah ada (maupun yang belum ada) dapat menguatkan
program ini?
· Bagaimana tahapan-tahapan program
kokurikuler penguatan karakter peduli lingkungan yang terintegrasikan dalam
pembelajaran prakarya dan kewirausahaan ini dilaksanakan?
· Bagaimana program ini dapat dijadikan
program kokurikuler mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang rutin tiap
tahunnya di sekolah?
· Bagaimana kita mengetahui karakter
peduli lingkungan yang dimiliki murid meningkat atau lebih baik setelah program
ini dilaksanakan?
b. Tindakan yang diperlukan untuk
mendapat jawaban
· Memberi nama program penguatan
karakter peduli lingkungan yang merupakan program kokurikuler pembelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan
· Mengidentifikasi kesesuaian
kebijakan sekolah dan atau pemerintah yang dapat menguatkan program ini
· Mendiskusikan tahapan-tahapan
pelaksanaan program, sampai pada memonitor, mengevaluasi, dan merefleksi.
· Mendiskusikan kemungkinan
pelaksanaan program ini menjadi program rutin tiap tahunnya
· Menetapkan standar yang bisa
digunakan untuk melihat bahwa murid sudah memiliki karakter peduli lingkungan
dalam melaksanakan program ini
c. Rencana untuk melibatkan
suara/pilihan/kepemilikan murid
· Memberi kesempatan kepada murid
untuk memberi masukan nama program. Nama program direncanakan “Gerakan Hijau
Indah Berseri”, namun bisa berubah seiring kesepakatan yang dibangun
· Komitmen dari murid penting dalam
pelaksanaan program ini.
· Murid dapat menentukan bagaimana
cara terbaik yang menarik dan menyenangkan bagi mereka.
· Murid dapat menentukan kapan akan
melaksanakan program ini, bagaimana caranya, tanaman apa yang akan ditanam,
berapa banyak menanam dan sebagainya
· Murid dapat mempublikasikan kegiatan
yang dilakukannya dengan berbagai media
d. Aset/kekuatan/sumber daya yang dapat
diberdayakan tahap ini
· Modal manusia, meliputi guru dan
murid
· Modal fisik, yaitu dokumen-dokumen
mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
· Modal politik, yaitu kebijakan
pemerintah dan sekolah
e. Waktu yang diperlukan
Waktu
yang diperlukan dua minggu
f. Penanggung jawab tahap ini
Calon Guru Penggerak dan guru-guru mata pelajaran Prakarya
dan Kewirausahaan
5. Tahapan A-tur eksekusi (Deliver)
Pada tahapan ini yang
dilakukan adalah menentukan siapa yang berperan/ dilibatkan dalam pengambilan
keputusan, serta mendesain jalur komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal:
protokol, rutinitas, knowledge management, monev/refleksi).
a. Pertanyaan
· Siapa saja yang terlibat (yang akan
menjalankan) dalam pelaksanaan program korikuler penguatan karakter peduli
lingkungan ini?
· Siapa saja yang bertanggung jawab
memonitor keberlangsungan program korikuler penguatan karakter peduli
lingkungan ini?
· Kapan program korikuler penguatan
karakter peduli lingkungan ini akan mulai dilakukan?
b. Tindakan yang diperlukan untuk
mendapat jawaban
· Berkoordinasi dan membagi tugas
monitoring pada guru-guru pengampu mata pelajaran prakarya dan Kewirausahaan
· Memulai pelaksanaan program
kokurikuler penguatan karakter peduli lingkungan, memonitornya, mengevaluasi,
serta melakukan refleksi
c. Rencana untuk melibatkan
suara/pilihan/kepemilikan murid
· Membentuk kelompok-kelompok kecil di
masing-masing kelas, dimana tiap kelompok memiliki koordinator untuk
menjembatani komunikasi murid dengan guru terkait perkembangan program yang
dilakukan.
· Pelaksanaan program dilakukan oleh
seluruh murid yang mendapatkan pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan
topik Budidaya Tanaman, serta guru-guru Prakarya dan Kewirausahaan sebagai penanggung
jawab kepada Kepala Sekolah.
· Uji coba program dilaksanakan mulai
awal semester 1 tahun pelajaran 2022/2023
d. Aset/kekuatan/sumber daya yang dapat
diberdayakan tahap ini
· Modal manusia, meliputi guru, murid,
dan orangtua murid
· Modal lingkungan/alam, yaitu
lingkungan alam sekitar yang mempermudah untuk mencari bibit tanaman maupun
media tanam
· Modal politik, yaitu kebijakan
pemerintah provinsi Bali yang ditindaklanjuti kebijakan sekolah untuk turut
berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan alam
· Modal agama dan budaya, seperti
konsep Tri Hita Karana yang mengajarkan kita untuk menjaga hubungan harmonis
dengan Sang Pencipta, sesama manusia, dan lingkungan alam di sekitar kita
e. Waktu yang diperlukan
Waktu
yang diperlukan satu bulan sampai program menunjukkan hasil
f. Penanggung jawab tahap ini
Calon
guru penggerak sendiri, guru-guru prakarya dan kewirausahaan, dan murid
Demikian demontrasi kontektual yang
dapat saya susun. Semoga bermanfaat
Posting Komentar untuk "Demonstrasi Kontekstual Modul 3.3: Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid"