Jurnal Refleksi Minggu Ke-8 Calon Guru Penggerak
Oleh
I Putu
Sudarsana, S.Pd
Calon Guru Penggerak Angkatan 4
Kabupaten Karangasem-Bali
Pada minggu kedelapan ini, saya mencoba kembali membuat
Jurnal Refleksi dengan menggunakan model refleksi 5 M (Mendeskripsikan,
Merespon, Mengaitkan, Menganalisis, dan Merancang Ulang). Berikut jurnal
refleksi yang telah saya susun.
Pada minggu ketujuh, sesi akhirnya adalah Koneksi Antar Materi sehingga
pada minggu kedelapan ini, yaitu 6 – 10 Desember 2021, diawali dengan Aksi Nyata, yang merupakan alur
terakhir dari modul 1.3. Pada sesi
ini CGP diajak untuk membuat rencana manajemen
perubahan berdasarkan pendekatan IA, dimaksudkan untuk menumbuhkan murid yang
memiliki Profil Pelajar Pancasila. Pada hari kedua, modul 1.4
Budaya Positif diawali dengan sesi Mulai
dari Diri. Pada sesi ini, CGP diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
sebagai refleksi mandiri, terkait dengan pengetahuan, pengalaman, dan harapan
pada diri dan murid tentang Budaya Positif di sekolah. Pada hari ketiga dan
keempat di minggu kedelapan ini, sesi dilanjutkan pada Eksplorasi Konsep. Eksplorasi konsep untuk Budaya positif terdiri
dari beberapa bagian, yaitu 1) perubahan paradigma–stimulus respon lawan teori
control, 2) arti disiplin dan 3 motivasi perilaku manusia, 3) keyakinan kelas,
hukuman, dan penghargaan, 4) lima kebutuhan dasar manusia, 5) lima posisi
kontrol, dan 6) segitiga restitusi. Pada sesi ini CGP membaca materi, menjawab
pertanyaan-pertanyaan, serta memberi tanggapan antar CGP secara tertulis pada
LMS. Pada hari kelima, pembelajaran pada Ruang Kolaborasi, CGP diajak untuk kerja kelompok secara virtual untuk melakukan analisis mendalam
terhadap kasus-kasus yang disediakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di tiap kasus yang disajikan.
Saya
sangat senang mengikuti Pendidikan Guru Penggerak, dengan segenap rasa syukur
kehadapan Tuhan Yang Maha Esa sudah sampai pada tahap ini. Dalam berkolaborasi
saya sangat antusias, karena sangat seru, berbagi dengan rekan-rekan CGP yang
luar biasa, berbagi pemahaman dan pengalaman dalam rangka mewujudkan budaya
positif. Dalam menyelesaikan tugas saya merasa tertantang untuk menyelesaikannya
tepat waktu. Pada saat kolaborasi/kerja kelompok, saya menyumbangkan
gagasan-gagasan untuk memecahkan kasus-kasus terkait penumbuhan budaya positif.
Saya juga menghargai gagasan-gagasan dari CGP lain, anggota kelompok saya. Saya juga berharap mampu menginternalisasikan nilai dan
peran guru penggerak dalam kegiatan ini. Pada
akhirnya pengalaman belajar yang
menyenangkan, menarik, menantang, dan kolaboratif ini akan bermuara pada peningkatan
kualitas pelayanan pendidikan pada murid.
Pada
minggu kedelapan ini, saya banyak belajar tentang penumbuhan budaya positif.
Budaya positif berkaitan erat dengan keseharian
menjadi guru maupun orang tua di rumah. Hal-hal yang telah terbiasa dilakukan
di sekolah, ternyata sebagian besar adalah ilusi, misalnya guru mengontrol
murid, memberikan penguatan positif, dan hak untuk memaksa. Dalam mengambil
solusi atas permasalahan, guru hendaknya bertindak sebagai manajer yang
menyadarkan murid atas kesalahannya, menguatkan keyakinan murid, dan
mengarahkan untuk memperbaiki diri, dimana kesadaran muncul dari dalam diri murid sendiri.
Penerapan disiplin yang dilaksanakan di sekolah selama ini, ternyata banyak bertentangan dengan budaya positif. Misalnya, disiplin tepat waktu. Murid yang terlambat akan diberikan sanksi tetapi belum dapat
memperbaiki kesalahannya. Ketika menghadapi murid yang bermasalah, sering posisi guru adalah sebagai penghukum dan pembuat orang
merasa bersalah. Padalah, dampaknya tidak baik bagi psikologis anak dan tidak
memperbaiki kesalahan yang diperbuat. Posisi yang diperlukan adalah posisi manajer, dimana guru mengarahkan
murid agar tumbuh kesadarannya dari dalam diri sendiri, serta memperbaiki
kesalahannya.
Ketika mengikuti kegiatan serupa di
masa yang akan datang, saya berkeyakinan akan mampu untuk menghadapinya. Saya
akan menumbuhkan budaya positif mulai dari dalam diri saya sendiri. Saya akan
menerapkan segitiga restitusi untuk membantu murid memperbaiki kesalahannya,
menumbuhkan kesadarannya untuk menjadi lebih baik. Saya akan berupaya mengambil
posisi manajer dalam menyelesaikan suatu masalah. Dengan demikian visi murid
impian bisa diwujudkan dilandasi oleh budaya positif.
Karangasem, 11 Desember 2021
Posting Komentar untuk "Jurnal Refleksi Minggu Ke-8 Calon Guru Penggerak"