Koneksi Antar Materi Modul 2.1: Pembelajaran Berdiferensiasi
MEMENUHI KEBUTUHAN BELAJAR MURID
MELALUI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
“Semua
pengetahuan terhubung ke semua pengetahuan lainnya.
Yang
menyenangkan adalah membuat koneksinya.”
(Arthur
Aufderheide)
Ki
Hadjar Dewantara mendirikan perguruan Taman Siswa dengan metode Pendidikan yang
dikenal dengan Sistem Among. Melalui sistem among, diharapkan mampu membangun
murid menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa, merdeka lahir batin, berbudi
pekerti luhur, cerdas dan terampil serta sehat jasmani maupun rohani. Dengan
sistem among, Pendidikan harusnya mampu menyokong kodrat alam murid, bukan
dengan “perintah-paksaan”, tetapi dengan tuntunan agar berkembang
lahir bathin anak menurut kodratnya secara subur dan selamat.
Menuntun
kodrat alam murid tentu harus memperhatikan kebutuhan murid yang beragam, yang
meliputi Kesiapan Belajar, Minat Belajar, dan juga Profil Belajarnya.
Pertama,
Kesiapan Belajar (Readiness) yang merupakan kapasitas untuk
mempelajari materi baru. Kesiapan belajar berkaitan dengan pengetahuan awal
yang dimiliki siswa. Dalam mempelajari pengetahuan baru, seorang siswa
mungkin memerlukan bantuan informasi pendukung yang jelas dan mendasar, namun
siswa lainnya mungkin bisa langsung menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya
dengan pengetahuan baru yang dipelajarinya. Kesiapan belajar siswa juga bisa
dilihat dari cara berpikir tentang sesuatu yang dimulai dari konkret ke
abstrak, sederhana menuju kompleks, dan terstruktur menuju open ended.
Kesiapan belajar dapat dilihat dari cepat atau lambatnya siswa memberika
respons, dan tingkat kemandiriannya dalam mengerjakan tugas.
Kedua,
Minat Belajar. Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respon
terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan
memberikan kepuasan diri. Minat merupakan keadaan psikologis yang dicirikan
oleh peningkatan perhatian, upaya, dan pengaruh, yang dialami pada saat
tertentu (minat situasional). Minat juga dapat dilihat sebagai sebuah
kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama dengan objek atau
topik tertentu (minat individu). Minat adalah salah satu motivator penting bagi
murid untuk dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Ketiga, Profil Belajar yang
mengacu pada cara-cara bagaimana kita sebagai individu paling baik belajar.
Profil belajar dipengaruhi oleh lingkungan belajar, budaya, dan gaya belajar.
Dari komponen lingkungan, misalnya tingkat kebisingan, suhu udara, pencahayaan,
dan sarana penunjang. Budaya mempengaruhi profil belajar, seperti budaya
disiplin, saling mengharagai, menjaga kebersihan, ekspresif, dan sebagainya.
Gaya belajar, yaitu 1) visual: belajar dengan melihat, 2) auditori: belajar dengan mendengar, dan 3)
kinestetik: belajar sambal melakukan.
Bagaimana memfasilitasi kebutuhan belajar
murid yang beragam?
Kita menyadari bahwa
kebutuhan belajar murid memang beragam. Kebutuhan belajar murid memang
berbeda-beda. Karena pada hakikatnya setiap anak itu unik. Nah, salah satu yang
bisa dilakukan adalah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran Berdiferensiasi
akan mengakomodasi karakteristik murid yang beragam. Karena pembelajaran tidak
dilakukan sebagai keseragaman, tetapi sesuai dengan kebutuhan dan cara belajar
murid.
Pembelajaran Berdiferensiasi
adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi
kebutuhan belajar individu setiap murid. Pembelajaran Berdeferensiasi haruslah
berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan bagaimana guru merespon
kebutuhan belajar murid tersebut.
Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi
dilakukan?
Pertama, kita harus mengidentifikasi kebutuhan belajar murid. Identifikasi ini dilakukan dengan mengamati perilaku, mendiagnosis pengetahuan awal, mereviu dan merefleksi praktik pembelajaran, mendiskusikan kebutuhan murid dengan orang tua, membaca rapor murid, berbicara dengan guru murid sebelumnya, menggunakan berbagai penilaian diagnostik untuk memastikan bahwa siswa telah berada dalam level yang sesuai, dan melakukan survei. Kedua, merancang strategi pembelajaran berdiferensiasi. Strategi ini dilakukan dengan mengintegrasikan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk ke dalam pembelajaran yang kita lakukan di kelas.
Diferensiasi
Konten
Diferensiasi
konten dengan memperhatikan kesiapan belajar misalnya pengorganisasian
materi dari konkret ke abstrak maupun sederhana ke kompleks. Memperhatikan minat,
misalnya dengan memberikan konten materi yang berkaitan dengan minat siswa,
seperti seni, sains, otomotif, olahraga, dan lainnya. Memperhatikan gaya
belajar, dilakukan dengan memvariasikan media belajar, misalnya gambar,
grafik, teks ⟮untuk gaya belajar visual), rekaman
audio, video ⟮untuk gaya belajar auditori), dan
kegiatan yang memungkinkan gerakan fisik dan perpindahan tubuh ⟮untuk gaya belajar kinestetik).
Diferensiasi proses mengacu pada bagaimana upaya murid
memahami atau memaknai informasi atau materi. Setelah memetakan kebutuhan
belajar murid, yang harus dicermati adalah bagaimana kebutuhan tersebut
terpenuhi serta bagaimana caranya, proses seperti apa yang perlu disiapkan agar
dapat mengetahui bahwa setiap murid belajar, apakah siswa akan belajar mandiri
atau berkelompok, seberapa banyak jumlah bantuan yang dapat kita berikan pada
setiap murid, siapa saja yang memerlukan banyak bantuan dan siapa saja yang
membutuhkan pertanyaan pemandu sehingga murid dapat belajar secara mandiri.
Produk merupakan hasil
pekerjaan atau unjuk kerja yang harus ditunjukkan pada guru. Produk adalah
sesuatu yang berwujud hasil dari apa yang dilakukan/dipelajari murid, dapat
berupa tulisan, hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram,
video, dan lainnya. Diferensiasi produk berarti guru memberikan siswa memilih
menggunakan berbagai produk sebagai hasil siswa dalam melakukan pembelajaran.
Apa yang dituju?
Terwujudnya Pelajar Pancasila melalui
merdeka belajar.
Koneksi antar materi modul 2.1 Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi, juga disajikan dalam video berikut.
Posting Komentar untuk "Koneksi Antar Materi Modul 2.1: Pembelajaran Berdiferensiasi"